Tidak percaya?
Oke, gini. TOEFL (ITP) itu kan terdiri dari tiga bagian, listening, structure and written expression, dan reading. Yang berkaitan erat dengan keseharian kita apa? ya listening dan reading.
Ayo kita bedah. Listening itu terdiri dari tiga part ; short conversation, longer conversation, dan short talk. Topik pembicaraan biasanya seputar akademik, kehidupan kampus, dan umum. Pada bagian short conversation kita akan diperdengarkan percakapan pendek (dua baris) antara dua orang, laki-laki dan wanita. Pembicaraannya berupa percakapan casual, bisa tentang kapan kumpul tugas, jam berapa pertemuan dimulai, mengapa tidak datang ke pertemuan, hobi, dll. Hal-hal yang biasa kita dengar di kehidupan sehari-hari kan? Hanya saja dalam bahasa Inggris. Pada longer conversation, kita masih disuguhi percakapan kasual antara dua orang hanya saja dengan porsi yang lebih panjang. Sedangkan pada short talk, kita akan mendengarkan kuliah. Semua pernah mendengarkan kuliah pasti. Kuliah tidak cuma dari dosen lho, dari guru, dari orang tua (hahaha) dari SPG, atau dari agen asuransi (paling males yang ini). Jadi, semuanya adalah topik yang biasa kita hadapi sehari-hari, hanya saja kemasannya bahasa Inggris. Kunci dari listening hanya dua menurut saya, yaitu, fokus (tahu arah pembicaraan, bagian mana yang penting) dan mengerti bahasa Inggris tentunya.
Next, Reading. Anda suka membaca novel atau komik dalam bahasa Inggris? berarti Anda sudah punya dasar bahasa Inggris. Anda suka membaca koran, artikel, atau buku kuliah dalam bahasa Inggris? Maka reading tidak akan menjadi masalah buat Anda. Karena pada reading, anda akan dihadapkan pada artikel-artikel akademik juga umum. Jika Anda adalah avid reader maka Anda dapat mencerna informasi dalam artikel itu dengan mudah walaupun ada beberapa bahkan banyak kosakata yang Anda tidak paham. Bayangkan Anda membaca artikel tentang ekonomi yang didalamnya bergelimpangan istilah-istilah ekonomi yang tidak Anda mengerti, apa lantas Anda tidak mengerti isinya? Sedikit-banyak Anda mengerti inti dari artikel tersebut. Seperti itulah reading comprehension di TOEFL.
Lalu, bagaimana dengan structure? Bila Anda suka membaca, sedikit banyak pola kalimatnya akan terpatri di benak Anda, dan bisa dimanfaatkan kembali pada saat menghadapi structure comprehension, ya, dengan memakai feeling Anda. Memakai feeling yang sudah terasah buku-buku/artikel-artikel berbahasa Inggris yang Anda baca. Bukan feeling yang belum terasah ya! Itu sih, sama saja bohong. Dengan cara ini, menurut pengalaman saya, biasanya paling banyak Anda bisa menebak dengan benar 18-25 soal. Tapi jangan khawatir, sisanya bisa ditutupi dengan skor listening dan reading Anda.
Jadi, selama Anda melatih kemampuan bahasa Inggris Anda dengan :
- Rutin mendengarkan musik dalam bahasa Inggris (bisa latihan tambahan dengan menuliiskan lirik lagu yang Anda dengarkan, melatih kosakata dan ketajaman pendengaran),
- Rutin mendengarkan berita (dalam bahasa Inggris) di TV atau radio dan berusaha mengerti inti berita dan mengingat detail penting,
- Rutin membaca artikel berbahasa Inggris di koran/majalah,
- Rutin membaca buku (buku kuliah/novel/dll) yang berbahasa Inggris,
Maka, Anda tidak akan sulit mendapatkan skor TOEFL 500.
Belajar di kursus mungkin membantu Anda mempelajari strategi dan tipsnya, tapi bila Anda jarang bersentuhan dengan bahasa Inggris maka semua akan percuma.
Belajar di kursus mungkin membantu Anda mempelajari strategi dan tipsnya, tapi bila Anda jarang bersentuhan dengan bahasa Inggris maka semua akan percuma.
Selain cara diatas, ada lagi cara lainnya yaitu berlatih soal dan belajar dari kesalahan Anda. Berlatih soal tidak cukup hanya 5-10 set soal TOEFL, puluhan bahkan ratusan set soal harus Anda kerjakan untuk mengasah memori, kepekaan dan logika Anda. Jadi, jangan heran bila Anda sudah bayar mahal-mahal untuk kursus TOEFL tapi hasil yang ditargetkan belum tercapai juga. Itu berarti, Anda kurang jam terbang. Berapa banyak latihan yang harus Anda lakukan, tentu tergantung kemampuan Anda..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar