Sudah membaca tulisan saya berjudul Bagaimana Mendapatkan Skor TOEFL di Atas 500?
Tips-tips di artikel tersebut saya tulis berdasarkan pengalaman saya berkutat dengan TOEFL. Saya tidak pernah mengikuti kursus bahasa Inggris, karena saya tipe orang yang bosanan dan suka mengantuk kalau hanya duduk diam di kelas hanya mendengarkan penjelasan guru. Saya lebih suka belajar sendiri. Saya sangat menyukai bahasa Inggris. Sedari kecil saya suka menonton tayangan berbahasa Inggris dan meniru apa yang diucapkan. Dari hanya mengandalkan pendengaran, kemudian saya bisa membaca tulisan bahasa Inggris dengan sendirinya tanpa diajari. Saya senang membaca apa saja yang berbahasa Inggris, dari sekedar tulisan di papan iklan sampai buku cerita. Melafalkan semua tulisan itu dengan keras, berpura-pura saya adalah pendongeng atau pembaca berita atau seorang pujangga, sangatlah menyenangkan. Dari membaca dan mendengarkan, kemudian perlahan kosakata saya semakin banyak dan selanjutnya saya bisa menulis. Dari membaca dan mendengarkan pulalah, saya bisa berbicara bahasa Inggris.
Saya, yang tidak pernah kursus, harus mengikuti TOEFL untuk pertama kalinya pada tahun 2007 agar bisa melampirkan sertifikatnya di curriculum vitae saya. Hanya berbekal belajar otodidak (dan sedikit pencerahan dari sekolah) saya bisa mendapatkan skor 580. Sayang sekali saya tidak bisa menampilkan fotonya karena saya lupa dimana sertifikatnya saya taruh, karena sudah bertahun-tahun lalu (saat sudah dapat kerja sertifikat-sertifikat langsung dilupakan, hahaha). Yang saya ingat, saat itu saya memperoleh nilai nyaris sempurna untuk reading, 48 dari 50 soal bisa saya jawab dengan benar, Untuk listening saya lupa jumlah pasnya, yang pasti jumlah salahnya kurang dari 10. Nah, structure nya yang kurang, jumlah benar untuk structure ada di angka 20 an, saya tidak ingat jumlah pastinya. Untuk pertama kali ujian, skor segitu tentu sesuatu sekali. (menghembus nafas, membusungkan dada, hahaha).
Dari pengalaman saya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan skor tinggi di TOEFL itu gampang, tapi tidak instan. Anda harus banyak berlatih. Harus banyak bersentuhan dengan bahasa Inggris, dengan mendengarkan dan membaca. Yang perlu Anda ingat, TOEFL itu adalah ujian comprehension. Yang diuji adalah pemahaman Anda. Jika Anda paham, maka soal apapun yang disajikan dapat Anda selesaikan dengan baik. Nah, untuk mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, tentu Anda harus banyak berinteraksi dengan si bahasa Inggris, jangan cuma disapa, apa lagi cuma dilihat.
Jika target Anda hanya di angka 500, maka tips diatas sudah cukup buat Anda. Cukup poles listening skill dan reading skill Anda, sekali lagi, dengan banyak mendengarkan dan membaca apa saja yang berbau Inggris. Tapi, jika target Anda diatas itu, berarti nilai structure Anda harus tinggi, diatas 25, maka Anda harus belajar grammar secara menyeluruh. bukan sekedar tahu tenses.
Bagaimana meningkatkan skor structure di TOEFL?
Ketika saya masih hanya mengandalkan feeling, jumlah soal benar untuk structure jarang sekali lewat dari 25, yang ada malah turun, kalau naik pun hanya 1-3 poin. Hal itu karena structure tidak bisa hanya dipahami dengan feeling tapi harus benar-benar dipelajari, dipahami, dan diresapi. Setelah saya memperdalam grammar dan banyak berlatih soal structure, barulah saya bisa menembus angka 25. Jumlah salah selalu dibawah 5. Memang belum bisa mencapai nilai sempurnya 677, tapi setidaknya nilai TOEFL saya sudah diatas 600.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar